Pernah lihat berita tentang IHSG yang naik atau turun? Sebenarnya, apa sih IHSG itu?

0


Pernah dengar berita seperti “IHSG naik hari ini” atau “IHSG anjlok di akhir pekan”?

Sebenarnya, apa sih IHSG itu, dan kenapa semua investor memperhatikannya?


IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan (Composite Stock Price Index). IHSG adalah seperti indikator yang menggambarkan pergerakan seluruh harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kalau kamu ingin tahu apakah pasar saham Indonesia sedang sehat atau tidak, apakah sedang bullish (naik) atau bearish (turun) kamu cukup lihat dari pergerakan IHSG.


Apa maksud dari naik dan turunnya IHSG?


📈 Kalau IHSG naik:

Artinya nilai harga saham di Bursa efek (BEI) sedang naik. Para investor sedang optimis, banyak yang membeli saham, dan pasar sedang positif.


📉 Kalau IHSG turun:

Artinya nilai harga saham sedang turun, bisa jadi karna kondisi ekonomi sedang lesu atau para investor sedang panik dan menjual saham mereka.


IHSG ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1 April 1983, dengan nilai dasar 100. Sekarang nilainya sudah ribuan poin ekonomi Indonesia terus tumbuh, begitu juga dengan perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa.


IHSG berfungsi sebagai barometer ekonomi nasional karna mencerminkan kepercayaan pasar, sekaligus menjadi acuan untuk menilai kinerja portofolio investasi. Apakah saham yang kamu miliki performanya berada di atas atau berada di bawah IHSG

Dengan melihat tren IHSG bisa membantu para investor untuk mengambil keputusan, apakah saat ini waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham.


Para investor sering menggunakan IHSG sebagai patokan. Jika portofolio mereka tumbuh lebih cepat dari IHSG, artinya kinerjanya baik. Tapi kalau justru di bawah IHSG, berarti performanya masih perlu ditingkatkan.

Jika IHSG naik, berarti kepercayaan investor terhadap ekonomi negara kita sedang meningkat. Sebaliknya, jika turun, bisa jadi ada kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi.


Apa penyebab IHSG naik atau turun?


Ada beberapa faktor yang menyebabkan naik dan turunnya IHSG, yaitu:


📈 Faktor yang membuat IHSG naik


Ada beberapa penyebab naiknya IHSG, antara lain: 


- Kondisi ekonomi yang positif atau stabil.

Misalnya, inflasi terkendali, pengangguran rendah, dan daya beli masyarakat yang meningkat.


- Kinerja perusahaan yang membaik.

Saat laporan keuangan menunjukkan laba tinggi, harga saham perusahaan tersebut biasanya naik, dan otomatis mendorong IHSG naik juga.


- Capital inflow.

Artinya masuknya dana investasi dari luar negeri ke pasar saham Indonesia. Investor luar negeri yang menanamkan modalnya di pasar saham Indonesia juga dapat meningkatkan permintaan saham.


- Nilai tukar rupiah yang menguat.

Nilai mata uang yang stabil juga dapat meningkatkan kepercayaan pasar.


- Sentimen global yang positif.

Misalnya, kondisi ekonomi Amerika atau Asia membaik, suku bunga global biasanya turun, atau harga komoditasnya meningkat.




📉 Faktor yang membuat IHSG turun.


Sebaliknya ada juga bebedapa faktor yang menyebabkan turunnya IHSG, antara lain:


- Krisis ekonomi atau politik.

Ketidakpastian politik sering membuat para investor ragu dan menarik investasinya. Ketika arah atau keputusan politik di suatu negara tidak jelas atau sulit diprediksi, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, pelaku bisnis, dan para investor.


- Kenaikan suku bunga.

Saat suku bunga naik, banyak orang memilih menabung di bank karena lebih aman dan menguntungkan, sehingga dana di pasar saham pun mulai berkurang.


- Inflasi yang tinggi.

Inflasi yang terlalu tinggi menurunkan daya beli masyarakat dan menekan laba perusahaan.


- Melemahnya nilai rupiah.

Jika rupiah melemah terhadap dolar, investor asing cenderung menarik investasinya dari pasar saham Indonesia.


- Kinerja perusahaan yang menurun.

Laba yang menurun membuat harga saham juga turun, dan IHSG pun ikut tertekan.


- Sentimen global yang negatif.

Contohnya seperti perang, krisis ekonomi dunia, atau resesi global.



Saat IHSG turun, apakah ini waktu yang tepat untuk membeli saham?


Jawabannya bisa "iya" bisa juga "tidak", tergantung apa penyebab naik dan turunnya.


Saat IHSG turun, kalian harus membeli dengan bijak, bukan asal murah aja. Pastikan kamu tahu, apa yang membuat IHSG turun.


Jika penurunan IHSG terjadi karena sentimen sementara, misalnya: isu politik, global, atau panik sesaat.

Kamu boleh beli, karna biasanya setelah situasi mulai tenang dan kembali membaik, IHSG akan pulih kembali.


Tapi, jika IHSG turun karena krisis besar atau fundamental ekonomi melemah, misalnya: terjadi resesi, banyak perusahaan yang rugi, dan nilai mata uang rupiah anjlok.

Maka, jangan beli dulu. Karena biasanya dalam kondisi begini, harga saham bisa terus turun dalam waktu yang lama. Sebaiknya tunggu saja dulu sampai stabil. 


Kapan Waktu Terbaik Membeli Saham?


Waktu terbaik membeli saham bukan hanya saat IHSG turun, tapi saat kamu siap secara finansial dan pengetahuan.

Gunakan uang dingin — yaitu uang di luar kebutuhan pokok, dana darurat, dan tabungan utama. Yang artinya, jika uang kebutuhan pokok kamu aman, dana darurat tersedia, dan tabungan kamu oke. Kamu baru boleh menggunakan uang tersebut untuk berinvestasi


Selain itu, lakukan analisis sederhana, seperti: Pilih saham dari perusahaan dengan fundamental yang kuat. Beli secara bertahap (strategi dollar cost averaging). Jangan ikut-ikutan tren atau FOMO.



Kesimpulannya:

IHSG adalah indikator penting untuk melihat bagaimana pergerakan pasar saham Indonesia secara keseluruhan.

Naik turunnya IHSG dipengaruhi oleh banyak faktor — mulai dari ekonomi nasional, politik, nilai tukar, hingga sentimen global.


Sebelum membeli saham, pahami dulu penyebab pergerakan IHSG, dan pastikan kamu berinvestasi dengan strategi, bukan sekadar emosi.

Karena dalam dunia investasi, yang sabar dan terencana lah yang menang.



Sekian Informasi dan Edukasi dari saya.

Wassalamualaikum.


Post a Comment

0 Comments

Ada pertanyaan? Tulis di kolom komentar atau klik dibawah ini ...

Post a Comment (0)