Mentri Keuangan Pak Purbaya meminta agar kita tidak lupa untuk berinvestasi? Apa itu investasi?



Investasi itu sederhananya adalah menempatkan uang atau aset yang anda miliki sekarang dengan harapan nilainya akan bertambah di masa yang akan datang. Tujuannya bisa berbagai macam, misalnya: untuk mendapatkan profit alias keuntungan, menjaga nilai aset dari inflasi, atau juga mencapai target tertentu.


Ada beberapa contoh bentuk dari invetasi, misalnya:


1. Saham

Kamu membeli kepemilikan dari sebagian perusahaan, berharap harga itu nanti naik dan kalian bisa mendapatkan keuntungan atau kalian bisa dapat dividen dari perusahaan tersebut. Bisa dibilang, kamu adalah pemiliki dari seperkian persen dari perusahaan tersebut.


2. Obligasi

Jika saham ibaratkan kamu membeli kepemilikan dari perusahaan, maka obligasi ibaratkan kamu meminjamkan uang ke negara atau suatu perusahaan, lalu kamu akan mendapatkan bunganya secara rutin. Bisa dibilang pemerintah atau perusahaan memiliki hutang pada kamu dan mereka akan membayar bunganya pada kamu setiap tahun. Setelah jatuh tempo, uang kamu akan dikembalikan dalam keadaan utuh tanpa berkurang sedikit pun.


3. Reksa dana

Kamu menitipkan uang ke manajer investasi untuk dia dikelola. Ibaratkan seperti kamu sedang patungan investasi. Jadi uang kamu digabung dengan uang para investor lain, lalu akan dikelola oleh Manajer Investasi (MI) untuk ditempatkan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi, atau pasar uang.

Singkatnya:

Kalau kamu investasi sendiri di saham atau obligasi, kamu harus pilih sendiri dan analisis sendiri.

Kalau lewat reksa dana, kamu tinggal setor uang dan MI yang akan mengurus semua strategi investasinya. Jadi kamu tinggal tunggu aja hasilnya.


4. Properti

Kamu membeli aset seperti tanah, rumah, apartemen yang kemungkinan nilainya bisa naik suatu hari nanti. Atau bisa jadi juga kamu membangun sebuah kost atau perumahan yang bisa kamu sewakan perbulan atau pertahun.


5. Emas

Kamu simpan emas sebagai perlindungan nilai mata uang dari inflasi. Emas termasuk investasi klasik yang sudah dipakai orang sejak ribuan tahun yang lalu. Bedanya dengan saham, obligasi, atau reksa dana ialah, emas itu berupa aset nyata atau fisik.

Misalnya tahun 2010 harga emas Rp350 ribu/gram dan di tahun 2025 harga emas sudah di atas Rp1,2 juta/gram. Kalau kamu beli 10 gram di 2010 = Rp3,5 juta, sekarang nilainya bisa Rp12 juta+.



Apa bedanya dengan tabungan?


Tabungan → sangat aman dan risikonya kecil, tapi keuntungannya juga sangat minim.

Investasi → ada risiko, seperti mungkin anda bisa saja mengalami kerugian, tapi potensi keuntungannya lebih besar.



Apa perbedaan investasi jangka panjang dan ada juga jangka pendek?


Investasi jangka pendek:

Tujuannya ialah untuk mencari keuntungan dalam waktu singkat. Biasanya kurang lebih dari 1 tahun.

Cirinya ialah, Likuid alias mudah dicairkan dan risikonya relatif lebih rendah.


Misalnya :

Deposito, misalnya dalam jangka waktu 3–12 bulan, Reksadana pasar uang atau Trading di saham dan crypto harian, tapi resikonya tinggi kalau untuk spekulasi cepat.

Cocok untuk dana darurat, biaya liburan, atau membeli barang tertentu dalam waktu yang dekat.



Investasi jangka panjang: 

Tujuannya ialah membangun kekayaan atau mencapai target besar. Biasanya lebih dari 5-10 tahun.

Cirinya ialah, biasanya lebih berisiko, tapi potensi untungnya lebih besar.


Misalnya:

Saham (ditahan lama, bukan trading harian), Reksadana saham, Obligasi jangka panjang, dan Emas atau properti.

Cocok untuk persiapan pensiun, pendidikan anak, beli rumah, atau warisan.


Singkatnya:

Investasi jangka pendek → ibarat nabung buat liburan tahun depan.

Investasi jangka panjang → ibarat nanam pohon, butuh waktu lama baru bisa panen buahnya.


Sekian penjelasan dari saya.

Wassalamualaikum.